Kamis, 17 Januari 2013

taman nasional lorentz

TAMAN NASIONAL LORENTZ DI WAMENA


Pulau Papua, dulu dikenal sebagai Pulau Irian, adalah wilayah paling timur di negara Indonesia. Bagian pulau yang berbentuk kepala burung ini memiliki kehidupan alam liar yang luas dan belum terjamah manusia. Salah satu wilayah di Papua tempat berlangsungnya kehidupan alam yang menakjubkan adalah Taman Nasional Lorentz di provinsi Papua. Taman Nasional Lorentz merupakan salah satu tempat wisata terindah di Indonesia Timur.
Taman Nasional Lorentz memiliki luas sekitar 25 ribu km persegi dan termasuk taman nasional terluas di kawasan Asia Tenggara. Kota terdekat dengan Taman Nasional Lorentz adalah Wamena. Wilayah Taman Nasional Lorentz meliputi beragam formasi alam yang menakjubkan. Pengunjung yang datang ke tempat wisata di Papua ini bisa menyaksikan suasana dingin iklim Alpin yang bersalju, sekaligus udara panas dan lembab khas wilayah tropis di Asia Pasifik.
Obyek wisata Taman Nasional Lorentz telah ditetapkan secara resmi oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. Tempat wisata di Indonesia ini berfungsi sebagai tempat pelestarian alam layaknya Taman Nasional Danau Sentarum di Kalimantan Barat, Taman Nasional Way Kambas di Lampung, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Pulau Komodo dan Pulau Rinca di Nusa Tenggara Timur, maupun Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah.
Tempat wisata di Papua ini masuk dalam jajaran satu diantara tiga tempat wisata alam tropis yang memiliki gletser. Gletser adalah aliran sungai yang terbentuk karena proses mencairnya es salju. Gletser yang berada di Taman Nasional Lorentz berasal dari Pegunungan Sudirman, khususnya wilayah Puncak Jaya dan Puncak Trikora. Jadi, Anda tidak perlu mengunjungi tempat wisata di Jepang maupun tempat wisata di China jika hanya sekedar ingin melihat salju. Cukup berlibur ke Taman Nasional Lorentz saja.

Keragaman Hayati Flora dan Fauna Papua

Taman Nasional Lorentz memiliki persediaan mineral yang sangat banyak. Oleh karena itu, saat ini tengah berlangsung proses pertambangan mineral tembaga di sekitar tempat wisata di Papua. Proses menguras kekayaan alam Papua tersebut sungguh bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Taman Nasional Lorentz untuk pelestarian alam. Ide melestarikan alam Papua sudah dimulai sejak Hendrikus Albertus Lorentz, penjelajah alam asal Belanda, melakukan eksplorasi di wilayah ini pada tahun 1909.
Peta Pariwisata Taman Nasional Lorentz di Wamena
Peta Pariwisata Taman Nasional Lorentz di Wamena
Tempat wisata alam di kawasan Indonesia Timur ini tersebar di beberapa kabupaten di Provinsi Papua. Namun pencatatan daftar kekayaan alam Papua disana masih sangat terbatas pada Distrik Kurima di Kabupaten Yahukimo dan Distrik Sawaerma di Kabupaten Asmat. Kekayaan flora Taman Nasional Lorentz bervariasi mulai dari tanaman vegetasi alpin beriklim salju hingga tumbuhan lahan basah dan wilayah dataran rendah. Pencatatan tersebut masih terus berlangsung saat ini ketika pembangunan beragam fasilitas pendukung pariwisata Papua sedang diusahakan.
Wisatawan yang mengunjungi pariwisata Papua di Taman Nasional Lorentz akan bisa menjumpai tanaman pandan, tumbuhan bakau, beberapa jenis nipah, hutan hujan tropis, sampai dengan padang rumput yang luas. Fauna khas Papua di Taman Nasional Lorentz adalah burung pigeon crowned, cenderawasih ekor panjang, kanguru pohon, burung udang, puyuh salju, burung kakatua, burung kasuari, dan burung madu. Beberapa jenis hewan di atas termasuk binatang endemik atau binatang khas yang tidak bisa ditemui di tempat lainnya.
Bagi wisatawan yang menyukai hobi fotografi outdoor, obyek wisata di Papua ini akan menjadi bidikan yang tepat untuk menghasilkan gambar tempat wisata yang indah. Sambil liburan santai ke Taman Nasional Lorentz, wisatawan bisa belajar mengenal kekayaan alam Indonesia Timur yang menyokong paru-paru dunia. Kekayaan alam Taman Nasional Lorentz tidak kalah jumlahnya dibanding luasnya hutan hujan tropis yang berada pada Pariwisata Borneo.

Masyarakat Adat Suku Pedalaman Papua

seni ukir patung suku adat asmat papua
seni ukir patung suku adat asmat papua
Selama ini masyarakat umum mengenal penduduk Papua hanya berasal dari suku Asmat saja. Padahal sebenarnya terdapat banyak suku asli Papua yang memiliki adat-istiadat dan kebudayaan khas masing-masing. Pariwisata budaya Papua dibentuk oleh suku-suku berikut ini: Suku Dani, Suku Asmat, Suku Nduga, Suku Sempan, dan Suku Amungme. Selain suku-suku tersebut, masih banyak masyarakat adat Papua yang belum tercatat karena mereka hidup dengan cara mengisolasi diri dari dunia luar. Masyarakat adat Papua pada umumnya hidup di hutan-hutan terpencil dan jauh dari kehidupan modern.
Penduduk Suku Asmat dikenal sangat mahir membuat patung yang berbahan kayu. Patung Suku Asmat memiliki keunikan dan nilai seni yang tinggi sehingga menjadi barang kerajinan yang mahal harganya dan disukai wisatawan asing. Suku Asmat membuat patung kayu karena mereka meyakini bahwa pohon yang tumbuh merupakan perlambang dari jiwa manusia. Jika manusia meninggal dunia maka arwah mereka akan tinggal di dalam pohon. Masyarakat adat suku Asmat mengabadikan kerabat mereka yang telah meninggal menjadi patung kayu bersusun.
Keindahan bentang alam Papua di Taman Nasional Lorentz merupakan daya tarik wisata yang menakjubkan. Setiap wisatawan yang mengunjungi tempat wisata di Papua ini hendaknya ikut menjaga kelestarian alam setempat dengan cara tidak mengotori area wisata. Obyek wisata di Papua yang menjadi kebanggaan masyarakat adat Papua ini mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai tempat wisata pendidikan dan pelestarian budaya masyarakat adat. Mari cintai budaya Papua dan alam Indonesia Timur dengan mengunjungi Taman Nasional Lorentz di Papua!

1 komentar: