TAMAN NASIONAL LORENTZ DI WAMENA
Pulau Papua, dulu dikenal sebagai Pulau Irian, adalah wilayah paling
timur di negara Indonesia. Bagian pulau yang berbentuk kepala burung ini
memiliki kehidupan alam liar yang luas dan belum terjamah manusia.
Salah satu wilayah di Papua tempat berlangsungnya kehidupan alam yang
menakjubkan adalah Taman Nasional Lorentz di provinsi Papua. Taman
Nasional Lorentz merupakan salah satu tempat wisata terindah di Indonesia Timur.
Taman Nasional Lorentz
memiliki luas sekitar 25 ribu km persegi dan termasuk taman nasional
terluas di kawasan Asia Tenggara. Kota terdekat dengan Taman Nasional
Lorentz adalah Wamena. Wilayah Taman Nasional Lorentz meliputi beragam
formasi alam yang menakjubkan. Pengunjung yang datang ke tempat wisata di Papua
ini bisa menyaksikan suasana dingin iklim Alpin yang bersalju,
sekaligus udara panas dan lembab khas wilayah tropis di Asia Pasifik.
Obyek wisata Taman Nasional Lorentz telah ditetapkan secara resmi oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. Tempat wisata di Indonesia ini berfungsi sebagai tempat pelestarian alam layaknya Taman Nasional Danau Sentarum di Kalimantan Barat, Taman Nasional Way Kambas di Lampung, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Pulau Komodo dan Pulau Rinca di Nusa Tenggara Timur, maupun Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah.
Tempat wisata di Papua ini masuk dalam jajaran satu diantara tiga tempat wisata alam
tropis yang memiliki gletser. Gletser adalah aliran sungai yang
terbentuk karena proses mencairnya es salju. Gletser yang berada di
Taman Nasional Lorentz berasal dari Pegunungan Sudirman, khususnya
wilayah Puncak Jaya dan Puncak Trikora. Jadi, Anda tidak perlu
mengunjungi tempat wisata di Jepang maupun tempat wisata di China jika hanya sekedar ingin melihat salju. Cukup berlibur ke Taman Nasional Lorentz saja.
Keragaman Hayati Flora dan Fauna Papua
Taman
Nasional Lorentz memiliki persediaan mineral yang sangat banyak. Oleh
karena itu, saat ini tengah berlangsung proses pertambangan mineral
tembaga di sekitar tempat wisata di Papua. Proses menguras kekayaan alam
Papua tersebut sungguh bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan
Taman Nasional Lorentz untuk pelestarian alam. Ide melestarikan alam
Papua sudah dimulai sejak Hendrikus Albertus Lorentz, penjelajah alam
asal Belanda, melakukan eksplorasi di wilayah ini pada tahun 1909.
Tempat
wisata alam di kawasan Indonesia Timur ini tersebar di beberapa
kabupaten di Provinsi Papua. Namun pencatatan daftar kekayaan alam Papua
disana masih sangat terbatas pada Distrik Kurima di Kabupaten Yahukimo
dan Distrik Sawaerma di Kabupaten Asmat. Kekayaan flora Taman Nasional
Lorentz bervariasi mulai dari tanaman vegetasi alpin beriklim salju
hingga tumbuhan lahan basah dan wilayah dataran rendah. Pencatatan
tersebut masih terus berlangsung saat ini ketika pembangunan beragam
fasilitas pendukung pariwisata Papua sedang diusahakan.
Wisatawan
yang mengunjungi pariwisata Papua di Taman Nasional Lorentz akan bisa
menjumpai tanaman pandan, tumbuhan bakau, beberapa jenis nipah, hutan
hujan tropis, sampai dengan padang
rumput yang luas. Fauna khas Papua di Taman Nasional Lorentz adalah
burung pigeon crowned, cenderawasih ekor panjang, kanguru pohon, burung
udang, puyuh salju, burung kakatua, burung kasuari, dan burung madu.
Beberapa jenis hewan di atas termasuk binatang endemik atau binatang
khas yang tidak bisa ditemui di tempat lainnya.
Bagi wisatawan
yang menyukai hobi fotografi outdoor, obyek wisata di Papua ini akan
menjadi bidikan yang tepat untuk menghasilkan gambar tempat wisata
yang indah. Sambil liburan santai ke Taman Nasional Lorentz, wisatawan
bisa belajar mengenal kekayaan alam Indonesia Timur yang menyokong
paru-paru dunia. Kekayaan alam Taman Nasional Lorentz tidak kalah
jumlahnya dibanding luasnya hutan hujan tropis yang berada pada Pariwisata Borneo.
Masyarakat Adat Suku Pedalaman Papua
Selama
ini masyarakat umum mengenal penduduk Papua hanya berasal dari suku
Asmat saja. Padahal sebenarnya terdapat banyak suku asli Papua yang
memiliki adat-istiadat dan kebudayaan khas masing-masing. Pariwisata
budaya Papua dibentuk oleh suku-suku berikut ini: Suku Dani, Suku Asmat,
Suku Nduga, Suku Sempan, dan Suku Amungme. Selain suku-suku tersebut,
masih banyak masyarakat adat Papua yang belum tercatat karena mereka
hidup dengan cara mengisolasi diri dari dunia luar. Masyarakat adat
Papua pada umumnya hidup di hutan-hutan terpencil dan jauh dari
kehidupan modern.
Penduduk Suku Asmat dikenal sangat mahir membuat
patung yang berbahan kayu. Patung Suku Asmat memiliki keunikan dan
nilai seni yang tinggi sehingga menjadi barang kerajinan yang mahal
harganya dan disukai wisatawan asing. Suku Asmat membuat patung kayu
karena mereka meyakini bahwa pohon yang tumbuh merupakan perlambang dari
jiwa manusia. Jika manusia meninggal dunia maka arwah mereka akan
tinggal di dalam pohon. Masyarakat adat suku Asmat mengabadikan kerabat
mereka yang telah meninggal menjadi patung kayu bersusun.
Keindahan
bentang alam Papua di Taman Nasional Lorentz merupakan daya tarik
wisata yang menakjubkan. Setiap wisatawan yang mengunjungi tempat wisata
di Papua ini hendaknya ikut menjaga kelestarian alam setempat dengan
cara tidak mengotori area wisata. Obyek wisata di Papua yang menjadi
kebanggaan masyarakat adat Papua ini mempunyai prospek yang bagus untuk
dikembangkan sebagai tempat wisata pendidikan
dan pelestarian budaya masyarakat adat. Mari cintai budaya Papua dan
alam Indonesia Timur dengan mengunjungi Taman Nasional Lorentz di Papua!
Tempatnya bagus kak, wao papua banyak wisatanya salah satunya
BalasHapusTaman Nasional Lorentz